Langsung ke konten utama

Postingan

Tafsir Ayat 6 Surah al-Qalam

بِأَيْيِكُمُ الْمَفْتُونُ “ S iapa di antara kamu yang gila”. A.        Kajian Kosa Kata Kata الْمَفْتُونُ / al-maftun searti yang sama dengan al-majnun yang artinya gila , karena orang gila itu diuji dengan kegilaan B.        Pandangan Mufasir Dalam Tafsir al-Maraghi, al-Maraghi menjelaskan bahwa orang gila tersebut merupakan mereka yang mendustakan Nabi Muhammad saw yang berbudi pekerti yang agung, dan kemudian orang kafir itu akan mengetahui anggapan mereka sendiri, bahwasanya mereka termasuk orang yang gila, walaupun mereka tidak merasa gila. Dijelaskan dalam ayat lain yaitu surah al-Qamar ayat 26: “kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong”. C.         Pandangan Penulis Ayat ini menambahkan bahwa salah seorang dari mereka yang gila adalah mereka yang telah mendustakan Nabi Muhammad saw dan mereka yang telah menuduh beliau se...
Postingan terbaru

Tafsir Ayat 5 Surah al-Qalam

فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ   “Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat” A.        Kajian Kosa Kata Kata تُبْصِرُ / tubshiru dan يُبْصِرُ / yubshiru terambil dari kata bashara yang seringkali diterjemah dengan memandang. Akan tetapi, kata ini berbeda dengan ra’a yang diartikan melihat. Bahwasanya, bashara adalah memandang dengan mata dan hati, sedangkan ra’a melihat dengan mata saja. B.        Munasabah Ayat Ayat ini memiliki munasabah dengan ayat sebelum dan setelahnya, karena masih dalam satu pembahasan. Namun ada juga ayat-ayat yang semakna dengan ayat ini. Di antara ayat tersebut, yaitu: “Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya Amat pendusta lagi sombong” (Al-Qamar 54 :26). Dan firman Allah yang lain: “Katakanlah: "siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" katakanlah: "allah", dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), ...

Tafsir Ayat 4 Surah al-Qalam

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ   “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. A.        Kajian Makna Kata لَعَلَىٰ / la ala merupakan frase yang tersusun dari dua kata, yaitu lam dan ala, yang kemudian dapat berarti benar-benar atas. Hal yang sangat urgen dalam frase ini adalah kata lam yang—dalam gramatikal bahasa Arab disebut lam tawkid— berfungsi memperkuat informasi. Bahwasanya Nabi Muhammad saw merupakan sosok utusan Allah yang kepribadiannya dihias dengan budi pekerti yang baik/mulia. Kata خُلُقٍ / khuluq merupakan kata yang terambil dari kata khalaqa yang bermakna menciptakan (created). Kata khuluq sendiri seringkali diterjemahkan dengan a moral (budi pekerti). Khuluq/budi pekerti, bagi sebagian pakar, seringkali dikaitkan dengan kata khaliq/pencipta dan makhluq/yang diciptakan. Tiga kata ini terambil dari kata yang sama, yaitu khalaqa, sehingga kesamaan ini tiga kata ini memiliki keterkaitan makna. Bahwasanya,...

Tafsir Ayat 3 Surah al-Qalam

وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ "Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya." A.        kajian Makna Kata مَمْنُون / mamnun terambil dari manna, yang kata itu popoler diterjemahkan dengan terputus-putus. Di samping itu, kata لَأَجْرًا / la ajr seringkali diterjemahkan dengan benar-benar pahala. B.        Munasabah Ayat 3 tersebut menjelaskan tentang terputusnya karunia Allah. Maksud dari kaitan dengan maksud surah at-Tin ayat 6 yang menjelaskan tentang terputusnya karunia Allah. Berikut bunyi ayatnya: فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. C.         Menurut Pendapat Mufassir Ibnu Katsir memahami ayat tersebut bahwa pahala yang besar dan imbalan yang berlimpah yang tiada putus-putusnya akan selalu dikaruniakan kepada Nabi Muhammad yang telah menyampaikan risalah Allah swt kepad...

Tafsir Ayat 1 dan 2 Surah al-Qalam

ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ 1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis . 2. berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. A.        Kajian Kosakata Huruf wawu ( و ) yang pertama merupakan salah satu huruf qasam (sumpah). Sehingga dapat diterjemahkan menjadi “ demi ”. Kata القلم / al-qalm menggunakan alif lam ta’rif , sehingga bentuknya ma’rifah diikuti isim alam . Dalam kaidah kebahasaan disebutkan bahwa makrifat itu berfungsi mengkhususkan pembicaraan di dalam pikiran pendengar, mengagungkan, atau merendahkan. Sehingga dengan menyebutkan al-qalm dapat di pahami bahwa Allah swt me merintahkan kepada manusia untuk memperhatikan benda tersebut. Soalnya, Allah swt tidak mungkin menyebut sesuatu kecuali menginginkan agar manusia sebagai objek dari Al Qur’an bisa memperhatikan benda yang disebutkan Allah swt lebih dari benda lain. Sementara, huruf wawu ( و ) yang ...

Kaidah Ushul

Qawaidul Ushuliyah (kaidah-kaidah Ushul fiqh ) adalah suatu kebutuhan bagi kita calon mujtahid yang akan meneruskan perjuangan pendahulu – pendahulu kita dalam membela dan menegakkan islam dimanapun berada. Banyak dari kita yang kurang mengerti bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apaitu Qawaidul ushuliyah. Kaidah-kaidah Pokok Dalam ushul fiqh terdapat 5 kaidah pokok, yaitu: 1.         الأُمُـوْرُ بـِمَـقـَاصِـدِهَا (Segala sesuatu bergantung pada tujuannya) Pengertian kaidah ini bahwa hukum yang berimplikasikan terhadap suatu perkara yang timbul dari perbuatan atau perkataan subjek hukum (mukallaf) tergantung pada maksud dan tujuan dari perkara tersebut. Contoh: Kalau kita sholat kita pasti bertemu dengan yang namanya niat, kalau kita tidak bertemu dengan yang namanya niat berarti kita tidak pernah sholat. Begitu juga dengan yang lainnya, seperti puasa, zakat, haji dll. Kita pasti bertemu dengan yang namnya niat.   Dasar kai...